Friday, March 6, 2015

Bolpoin

Bolpoin Siapa yang tidak tahu akan keberadaan benda kecil yang satu ini. Ya, bolpoin, semua orang pasti tahu dengan bolpoin. Terutama bagi mereka yang suka kegiatan tulis menulis atau memang pekerjaannya sebagai penulis. Benda kecil yang sering melekat di sela-sela jari telunjuk dan ibu jari ini memang menjadi semacam kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan di jaman sekarang ini. Terlepas dari itu semua, bolpoin sebagai benda untuk menulis pada selembar kertas, bisa juga digunakan sebagai souvenir menarik. Cukup dengan menambahi aksesoris desain yang tertempel di dalam bolpoin maka bolpoin itu sudah memiliki nilai jual dan nilai estetik yang tinggi dibandingkan bolpoin yang masih kosongan. Di era sekarang ini sudah menjamur berbagai produk bolpoin dengan desain yang disertai nama pemilik, nama perusahaan, dan sebagainya. Malah bisa juga digunakan sebagai media promosi sebuah hal. Maka sekarang banyak berdiri perusahaan baik kecil, sedang hingga besar yang memproduksinya. Desain dan kreasinya pun beragam tergantunga permintaan. Sungguh diluar dugaan, kreasi bolpoin yang sangat bagus dapat menjadi kenangan tersendiri bagi si pemilik, karena mereka akan menjaganya dan tidak akan pernah mengganti bolpoin dengan yang baru sekalipun. Karena di dalam bolpoin itu tertera namanya yang dikaryakan sangat indah dan membentuk untaian kata yang sedap dipandang mata. Apakah anda juga menginginkan bolpoin seperti itu. Maka bergegaslah segera anda ke tempat-tempat penyedia jasa desain bolpoin supaya bolpoin yang anda miliki menjadi bolpoin yang bagus. Orderlah segera dan ungkapkan segala inspirasi anda ke jasa tersebut. Dan anda akan memiliki bolpoin sebagai kenangan dan tidak akan pernah terlupakan. ------------ Sejarah Bolpoin Bolpoin pertama kali diciptakan oleh seorang wartawan berkebangsaan Hungaria yang bernama Laszlo Biro pada tahun 1938. Ide munculnya bolpoin ini adalah ketika Biro sedang menulis pada selembar kertas, kemudian ia mengamati dengan seksama. Tinta yang digunakan pada percetakan kertas koran tempatnya bekerja cepat mengering dan tidak meninggalkan noda. Maka ia mulai berpikir bila ia menggantikan alat seperti pena yang sangat tajam untuk menulis di kertas. Karena tiap kali ia menggunakan pena tersebut, kertasnya banyak yang sobek dan tintanya pada melebar kemana-mana. Kemudian ia meminta bantuan saudaranya yang bekerja sebagai kimiawan bernama George untuk membuat sebuah pena yang prinsip kerjanya sama seperti tinta pada percetakan. Maka ia mengembangkan sebuah ide dengan membuat ujung pena menjadi bulat seperti bola yang dapat membasahi kertas dengan tinta melewati bola tersebut. Saat bola berputar atau digunakan untuk menulis, bola itu mengambil tinta dari kartrij dan membasahi bidang yang akan ditulis. Karena bola kecil itulah maka pena buatan Biro diberi nama Ball Point Pen atau kita sebut dengan bolpoin. Bolpoin ini kemudian dipatenkan di Argentina pada 10 Juni 1943 dan dijual dengan merk Birome hingga saat ini. Dan berkembangnya bolpoin berada di tangan dua orang berkebangsaan Inggris yang bernama Henry Martin dan Frederick Miles. Mereka berdua menggunakan ide ini dan membuat bolpoin yang digunakan sebagian besar awak pesawat terbang pada perang dunia kedua. Pada waktu yang hampir bersamaan, di Amerika Serikat, Milton Reynolds membeli alat tulis itu dan segera menyempurnakannya. Namun bolpoin yang dijualnya masih belum sesempurna bolpoin yang banyak dijual saat ini. Beberapa tahun kemudian, seorang yang bernama Franz Szech berusaha mencari tinta yang sempurna untuk mengisi bolpoin tersebut. Ia menggunakan tinta dari dapur rumahnya dan ternyata tinta yang dipakainya awet dan tahan lama berada dalam bolpoin. Namun sayangnya tinta tersebut lama kelamaan menjadi kering bila terkena udara. Tak lama berselang, orang-orang pada berkumpul di New York dan melihat pertunjukan penggunaan tinta di dalam tangki air besar. Dan dari situlah tinta yang bagus dan digunakan di hampir sebagian besar bolpoin saat ini digunakan. Tinta itu buatan Szech. --------------------- Beda Bolpoin Dengan Pulpen Bagi sebagian orang mungkin tidak mempermasalahkan penyebutan nama bolpoin dengan pena yang digunakan untuk menulis. Jawaban mereka sangat beragam, bisa pulpen, bolpoin, atau pena. Tapi banyak orang yang sering kali salah menyebutkan atau susah membedakan antara pulpen, bolpoin, dan pena. Tahukah Anda apa bedanya pulpen dengan bolpoin? Bolpoin merupakan sebuah alat tulis yang ujungnya menggunakan bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Ujung bolpoin atau disebut pena ini berupa bola kecil yang terbuat dari kuningan, baja, atau tungsten karbida yang diameternya berbeda-beda, umumnya berkisar antara 0,7mm hingga 1,2 mm, sangat kecil memang. Dan besar diameter bola itu berpengaruh pula pada ketebalan tulisan. Jenis alat tulis inilah yang saat ini lebih banyak digunakan oleh sebagian masyarakat. Sedangkan pulpen berasal dari kata vulve yang dalam bahasa Belandanya berarti alat tulis, yakni alat tulis yang berupa mata pena berujung tajam dilengkapi pegangan berisi kantong tinta yang bisa diisi kembali atau di refill. Dalam pulpen, tinta berbasis air diisi melalui mata pena dengan mekanisme penyedot yang memasukkan tinta dari botol tinta ke dalam kamar tinta. Berbeda dengan bolpoin, pulpen tidak perlu ditekan ketika menulis. Tinta mengalir dari kamar tinta ke mata pena dengan bantuan kapilaritas dan gravitasi. Awalnya, alat tulis yang menggunakan tinta adalah pena dan tinta yang digunakan terpisah. Pena yang digunakan pada awalnya dibuat dari bulu angsa seperti digunakan di Eropa pada Abad Pertengahan. Kelemahannya adalah penggunaan sering merepotkan pemakainya karena tintanya berceceran atau bahkan tumpah di atas kertas. Dan ujungnya yang sangat lancip sangat tidak membuat nyaman orang pada waktu itu ketika menulis karena kertas jadi sering sobek. *****

Post a Comment

Terima kasih udah berkunjung di Toko GanciKita .. kami harap Anda berkunjung lagi lain waktu ..

SHARETHIS

 

Like this